Tentang hari kemarin yang tak mungkin kulupakan,semuanya tentang caramu yang pergi tanpa ada sepatah pun kata yang kamu sisakan,bahkan untuk kata “Ya” sekalipun.Wanita tolol macam apa yang masih mau menyisakan memori ingatannya untuk mau mengingat hal-hal yang seharusnya iya lupakan.Sedari tadi wanita itu berusaha membuat hari-harinya menjadi sibuk,karena tak ingin memberi ruang baginya untuk memikirkan kicauan kekecawaan yang masih berteriak didalam sanubarinya bahkan ia berusaha untuk tetap tersenyum disaat semestinya harus marah.
Disisa
waktu menjelang tidurku,memori otakku
terus mengingatkanku tentang kejadian hari kemarin.Saat itu kita masih
baik-baik saja,bahkan tentang candaanku yang selalu membuatmu kesal padaku
ketika kukatakan kamu itu “gentut dan geribo”masih bisa kuingat hingga saat
ini.Hari ini semuanya terasa berbeda.Aku mengingatmu,tapi aku juga begitu benci
untuk mengingatmu,bahkan rasanya aku sama sekali tak mau menyisakan rasa ini
untuk orang seperti dirimu.
Aku
tahu “kamu!!”dan aku pun tahu wanita seperti apa yang akan sangat kamu
cintai,tapi tentang kebohongan yang berusaha kamu tutupi itu membuat semuanya
menjadi palsu.Jika seandainya kamu tahu tentang caraku mencintaimu,tentang
bagaimana hingga saat ini labirin-labirin dihatiku hanya kusisakan untuk
mencintai satu orang saja,dan jika kamu benar-benar tahu tentang hal itu,apakah
kamu akan berani mengulangi kesalahan yang sama?Tentang caramu
meninggalkanku,yang pergi tanpa rasa bersalah sedikitpun.Kamu bahkan sepertinya
tidak ingat lagi tentang bagaimana hal-hal yang telah susah payah kita
pertahankan hingga sejauh ini.Orang yang
pertama kutemui sejak tujuh tahun yang lalu itu,sudah tak sama lagi.Kedewasaan
usianya saat ini telah membuatnya menemukan prinsipnya dan membentuk dirinya
menjadi orang yang berbeda, dan perbedaan itu mebuatku sulit percaya bahwa
sepeti itulah dirinya yang sebenarnya.
Kesalahan
sama yang kamu lakukan kemarin,membuatku sama sekali enggan mempertahankan
sesuatu yang susah payah kupertahankan selama ini.Hanya orang paling tabah yang
akan meneriamamu kembali untuk kesekian kalinya,dan tentang kejadian kemarin
membuatku sadar bahwa selama ini aku mencintai orang yang salah.
_Nining
Marhani_