Betapa seringnya kita merasa berbeda dan menganggap orang lain berbeda,meskipun perbedaan itu hanya nampak dari fisik,karakter ataupun status sosial.Walaupun demikian,tapi setidaknya setiap manusia itu memiliki hak yang sama dengan yang lainnya yaitu fitrah manusia sejak lahir untuk hidup bahagia dengan jalan dan pilihan hidup mereka masing-masing.
Setiap manusia berhak untuk berbahagia
dalam hidupnya,meski hidup dalam kekurangan dan keterbatasan
sekalipun.Sayangnya,dalam lingkungan sosial orang-orang yang memiliki berbagai
keterbatasan dan kekurangan itu begitu sulit diterima keberadaannya,bahkan mereka selalu
dianggap berbeda.Presfektif masyarakat mengenai
perbedaan inilah yang menyebabkan orang-orang yang yang mempunyai keterbatasan
tidak memiliki kesempatan yang sama dengan “Orang-orang yang dianggap mampu berkompetisi”.
Dunia ini mungkin serasa begitu tak adil bila peluang untuk menang
hanya datang kepada mereka yang dianggap
memiliki “PAKET KOMPLIT.”Diskriminasi ini hampir sama layaknya dengan
fenomena hukum rimba “siapa cepat dia
diluan yang dapat”,tapi apakah yang menjadi tercepat itu harus selalu
orang-orang yang memiliki “PAKET KOMPLIT?”. Keterbasan dan kekurangan
seharusnya tidak bisa dijadikan standar untuk menyimpulkan layak tidaknya
kemampuan seseorang,bukankah ketika Tuhan memberi kekurangan itu untuk melebihkan sebagian yang lain?Dibalik
kekurangan setiap orang sebenarnya ada kelebihan yang diciptakan oleh-Nya,hanya
saja mata kita sering tidak jeli melihatnya dengan hati.Setiap orang punya passion,begitupun dengan orang-orang
yang hidup dalam keterbatasan.Sekalipun hidup dengan keterbatasan,tapi dari
keterbatasan itulah yang menumbuhkan kemauan dan kerja keras mereka untuk
menjadi sama dengan yang lain.Tanpa kita sadari betapa seringnya kita
meremehkan keberadaan orang-orang seperti mereka dan menganggap bahwa kita ini
berbeda. Jika sikap kita masih demikian,bagaimana bisa kita merasa jika kita
ini adalah manusia yang seutuhnya, sedangkan kita saja belum mampu memanusiakan
orang-orang seperti
mereka??
_Nining Marhani_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar