Kenapa menulis itu selalu tergantung dari mood?Kadang-kadang niat nulis,tapi kalau suasana hati lagi nggak bersahabat cuma bisa diam karena otak terasa agak beku seperti kehabisan ide untuk berkata-kata pada tiap bait tulisanku.Sedari tadi si-Penulis Amatir ini matanya hanya sibuk bolak-balik membaca separuh kalimat yang ia tuangkan dalam lembaran tulisannya sambil menunggu waktu yang tepat, yaitu waktu ketika suasana hatinya kembali bisa menyatu dengan akal,pikiran dan imajenasinya untuk kembali bercerita dan berfantasi dalam tulisannya.
Menulis itu baginya bukan sekedar
kegemaran tapi menulis itu adalah hasratnya.Hasrat yang membuat jari-jemarinya
tak ingin diam untuk mengekspresikan isi hati dan dunia khayalnya dalam setiap
aksara tulisannya.Sayangnya karena terlalu lama menunggu moodnya untuk kembali,si-Penulis
Amatir ini mutulnya mulai menguap seakan tak tahan melawan rasa ngantuk.Akhirnya rasa ngantuk membuat ambisi yang tadinya
menggebu-gebu itu semakin mengurangi hasrat si-Penulis Amatir untuk kembali
menulis.Sampai-sampai dia sudah tidak menyadari lagi kalau sedikit demi sedikit
matanya sudah mulai terlelap dan berharap ide-iden konyol dan cemerlangnya bisa
muncul dalam mimpinya ketika ia terdidur.Hzzzz...tttt..hzzztt...
_Nining
Marhani_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar